KPI dan Kominfo Menyiapkan Raport Bagi Stasiun Televisi

Raport Bagi Stasiun Telvisi dari KPI dan Kominfo

Setelah diperingatkan tentang datangnya bulan Ramadhan yang menuntut seluruh stasiun TV untuk menyajikan acara Ramadhan sekaligus memperbaiki konten siaran, nampaknya KPI membuat terobosan yang membuat stasiun TV tidak lagi seenaknya menayangkan acara TV untuk kepentingan rating tanpa memperhatikan isi tayangan televisi.

Tanggal 5 Mei lalu, KPI dan Menkominfo menyiapkan semacam rapor untuk seluruh stasiun televisi. Penyiapan rapor tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, karena tahun depan seluruh stasiun televisi akan mengajukan perpanjangan izin siaran.


Ibaratnya, jika di sekolah, sewaktu kenaikan kelas, prestasi yang buruk menyebabkan seorang siswa tidak naik kelas. Nah, seperti itulah tujuan KPI dan Menkominfo membuat rapor televisi. Dengan rapor tersebut, akan terlihat prestasi serta pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh stasiun TV yang menjadi pertimbangan KPI, apakah stasiun TV tersebut akan dipertahankan atau tidak. Karena itulah, stasiun TV hendaknya berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi pemirsa.

Nah, semua orang pasti mendambakan prestasi yang baik, kan? Begitu pula dengan stasiun TV, karena baik-buruknya kualitas stasiun TV bergantung pada banyaknya prestasi yang diraih oleh stasiun TV karena konten acaranya. Stasiun TV hendaknya menyadari makna prestasi bagi kemajuan stasiun TV dan berlomba-lomba untuk selalu menyajikan acara-acara berkualitas untuk pemirsa.

Karena banyak stasiun TV bermunculan di Indonesia, terutama TV lokal serta berjaringan, akan menimbulkan persaingan yang memunculkan rating. Tak heran jika KPI dan berbagai pihak sering mengadakan acara semacam awards untuk acara-acara TV yang dianggap bermanfaat, menginspirasi, dan edukatif.

Tujuannya, agar stasiun TV semakin memotivasi untuk menyajikan acara yang baik dan bermanfaat bagi pemirsa, agar bersaing secara sehat tanpa kehilangan esensi dari tayangan TV tersebut. Dengan kata lain, masyarakat semakin percaya dengan stasiun TV dan tidak perlu risau dengan tayangan yang mendidik di tengah buruknya kualitas tayangan televisi di Indonesia.

Jika stasiun TV dapat memperbaiki kualitas tayangan, bukan tidak mungkin, stasiun TV akan meraih prestasi di tingkat Internasional, dan bisa jadi akan menjadi stasiun televisi yang Go Internasional. Jika kesenian dan penyanyi di Indonesia saja bisa Go Internasional dan dipuji oleh banyak negara, stasiun TV di Indonesia juga seharusnya berlomba untuk menjadi stasiun TV terbaik di dunia.

Seperti yang dikatakan oleh Kompasianer Saroha Lumbanraja dalam artikelnya, Net TV, yang tanggal 18 Mei mendatang akan menginjak usianya yang ke-2 tahun, sudah menyajikan acara yang berbeda dari stasiun TV kebanyakan. Dengan terobosan Revolusi Media dan tagline Televisi Masa Kini, nampaknya Net TV menyiarkan acara yang mendidik dengan berkelas internasional. Pantas saja, dalam acara penghargaan TV tingkat Asia, Net TV berhasil mendapatkan 6 nominasi.

Tentunya, kita mengenal Bloomberg TV. Stasiun TV internasional berbasis ekonomi dan keuangan yang berkantor pusat di Amerika Serikat tersebut, dikenal karena keakuratan informasi dan kualitas tayangannya. Tak heran jika Bloomberg TV bisa Go Internasional dengan disiarkan di puluhan negara, termasuk di Indonesia.

Oleh karena itulah, hendaknya stasiun TV di Indonesia memperbaiki konten dan meningkatkan kualitas tayangan jika ingin stasiun TV-nya bisa Go Internasional. Karena tidak hanya masyarakat kita yang menyukai acara TV yang bermutu, bukan tidak mungkin masyarakat dunia akan melihat dan menilai suatu stasiun TV yang sudah Go Internasional. Sudah pasti stasiun TV di Indonesia akan bangga karena sudah mencapai suatu prestasi di tingkat internasional.

Demikianlah, semoga bermanfaat. Salam Kompasiana! Sumber berita: kpi.go.id, kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar